Narapuspitan Library: Bukti Tanggung Jawab Literasi Dipikul Kita Semua



Ada yang menarik di bulan Mei ini, tepatnya di daerah Karangrejek, WOnosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Ada sebuah perpustakaan baru yang berdiri di tengah Kota Wonosari. Narapuspitan Library namanya. 

Perpustakaan yang digagas oleh Pak Riza ini memiliki konsep seperti studio Gibli kalau kata netizen. Tata ruangnya estetik, sangat cocok jadi tempat nongki anak muda. Koleksi buku juga variatif dan up to date. Ada novel, buku bacaan anak dua bahasa, self improvement, hingga buku sejarah. Tentunya masih banyak lagi koleksi yang belum saya sebutkan karena belum saya jelajahi semuanya. 

Manisnya lagi, suasana di Narapuspitan tenang karena lokasi ini tidak berada di dekat jalan raya. Terdapat pula area bermain anak yang dilengkapi koleksi berbagai permainan anak. 

Salut lagi, tidak ada HTM untuk bisa masuk ke perpustakaan ini. GRATIS TIS. Kalian hanya perlu bayar parkir Rp2.000 jika membawa kendaraan. Penjaga parkir tidak lain adalah karang taruna di daerah Karangrejek. Sebuah kolaborasi yang bagus sekali. 

Oiya, perpustakaan ini baru membolehkan pengunjung untuk baca di tempat saja. Menurut saya, sangat wajar sih dan tidak masalah, apalagi jika tempatnya cozy dan nyaman untuk berlama-lama. 

Lalu, gimana jika ingin sholat dan ke toilet? Tenang, Narapuspitan menyediakan musala kecil dan toilet yang bersih. Tersedia juga alat sholat di musala tersebut. Toilet dengan tempat wudhu juga terpisah sehingga dapat meminimalisasi najis. 

Narapuspitan: Bukti Tanggung Jawab Literasi Dipikul Kita Semua

Baru sekali saya mengunjungi Narapuspitan. Saya tersadar, bahwa yang dilakukan Pak Riza adalah memantik setiap orang untuk memikul tanggung jawab literasi. Mendirikan perpustakaan Narapuspitan dengan konsep matang dan estetika tentu tidak murah dan tidak mudah. Yang Beliau lakukan adalah memantik kita memikul tanggung jawab literasi. 

Sebagai individu yang harus terus belajar sepanjang hayat, kita sepatutnya menjaga budaya literasi di sekitar kita. Pak Riza memiliki kesempatan untuk memantik para pengunjung datang ke perpustakaannya, entah yang berniat lurus untuk membaca atau datang untuk sekadar foto-foto estetik (seperti saya contohnya haha). 

Tak apa. Awalnya mungkin datang untuk foto-foto dulu. Lama-kelamaan datang untuk mengambil buku kesukaan dan mulai jatuh cinta dengan membaca. Dan, Pak Riza telah menginisiasi hal itu. Nah, sekarang waktunya kita juga turut memikul tanggung jawab literasi juga. Dimulai dari diri sendiri, membiasakan untuk membaca memang perlu diupayakan. Satu buku dulu, dengan topik favorit. Satu halaman demi halaman bisa dibuka perlahan. 

Berikut ini foto-foto suasana Narapuspitan Library yang tak pernah sepi pengunjung. 














 




2 comments for "Narapuspitan Library: Bukti Tanggung Jawab Literasi Dipikul Kita Semua"

Comment Author Avatar
mari lestarikan budaya membaca agar bangsa kita lebih pintar dan berbobot :D
Comment Author Avatar
Absolutely agree. Lets do it, Kak! :D