Mengejar Cita-Cita Naik Haji Sejak Muda


Hampir semua orang yang beragama Islam pasti memiliki keinginan untuk pergi haji. Jika ditanya, setiap anak pasti punya harapan besar juga untuk bisa memberangkatkan haji orang tuanya. Nah, tulisan kali ini akan menyoal kita sebagai generasi muda yang ingin mengejar cita-cita naik haji. Semoga Allah senantiasa memampukan kita semua untuk bisa berkunjung ke rumah-Nya. Aamiin.

Sudah menjadi rahasia umum, antrean haji di Indonesia lumayan lama, bahkan sangat lama. Di setiap daerah/provinsi tentu tidak sama persis. Untuk saat ini saja, di Yogyakarta sudah hampir mencapai 30 tahun masa tunggu. Ini untuk haji reguler. Kalau untuk haji onh atau furoda, tentu beda lagi karena beda harga juga.  

Pasti semua ingin sekali bisa berkunjung ke Baitullah. Berkeliling Ka’bah dan melaksanakan rukun haji lainnya. Namun, saat melihat fakta antrean yang lama dan harga yang tidak murah, saya cukup pesimis. Apa iya generasi masa kini bisa kesampaian umurnya untuk berangkat haji sedangkan antreannya saja sangat lama?

Hingga suatu hari, saya pernah menyaksikan film series dari kanal YouTube Film Maker Muslim yang bekerja sama dengan BPKH (Badan Pengelolaan Keuangan Haji). Film yang bercerita tentang sebuah keluarga yang ingin naik haji, tentunya disisipi kampanye positif BPKH. Dari situ, saya baru tahu kalau BPKH sebagai badan resmi pemerintah memiliki tugas untuk menyimpan dan mengelola dana calon jamaah haji yang masuk. Singkatnya, BPKH ingin menyampaikan kampanye bahwa haji itu tidak sesulit yang ada di benak masyarakat. Memang biayanya tidak sedikit, tapi calon jamaah dapat menyetorkan dana awal untuk mendapatkan porsi haji/nomor. Setelah itu, pelunasan dilakukan beberapa tahun sebelum mendekati waktu keberangkatan. Lalu, untuk langkah awal yang bisa dilakukan oleh calon jamaah yaitu memiliki tabungan haji khusus.

Dari situ, saya coba mencari tahu tentang tabungan haji di bank syariah yang sudah menjalin kerja sama dengan Kemenag. Bank yang saya tuju adalah Bank Syariah Indonesia. Benar saja, BSI menyediakan jenis tabungan khusus haji. Jika nasabah sebelumnya sudah punya tabungan wadiah/mudharabah di BSI, tabungan haji ini sifatnya terpisah. Jadi, buku tabungan yang didapat juga akan berbeda.

Pelayanan CS di BSI cukup responsif. Saya bertanya beberapa hal mengenai pola penyimpanan uang di tabungan haji BSI, termasuk apakah bisa jika ditarik kembali karena pertimbangan tertentu. Jawabannya boleh. Iya, sangat bisa. Bahkan, jika memang kita sudah setor uang dan mendaftar haji di PLHUT Kemenag, kita bisa menarik dana itu kembali, tentunya dengan alasan rasional seperti kebutuhan ekonomi/alasan lain yang dapat diterima pihak PLHUT. Apalagi jika masih berada di tabungan BSI, tentu masih bisa diambil lagi jika memang ada kebutuhan mendesak.

Petugas CS BSI juga menyarankan saya ke PLHUT yang ada di daerah saya dulu jika ingin menanyakan beberapa hal terkait informasi haji. Saya sempatkan ke PLHUT dan bertanya beberapa hal yang memang belum saya temui jawabannya di internet. Kurang lebih begini jawaban dari pegawai PLHUT.

  • Apakah perempuan bisa berangkat haji tanpa ditemani mahram? Bisa. Nantinya juga akan ada rombongan/kelompok haji. Jadi, kelak perempuan tsb tidak akan sendirian juga.
  • Apakah biaya yang sudah disetorkan dapat ditarik kembali? Bisa, tentunya dengan alasan yang rasional (misalnya karena desakan kebutuhan ekonomi di suatu hari nanti).
  • Kalau pendaftar sudah dipanggil Allah lebih dulu, bagaimana porsi yang sudah terdaftar tsb? Bisa diturunkan ke ahli waris/sanak saudara.
  • Jika sudah mendaftar di daerah X, apakah bisa dipindahkan ke daerah Y? Bisa. Istilahnya mutasi. Tentunya dengan syarat dan kondisi tertentu.
  • Ada wacana terjadi kenaikan biaya haji. Apakah di masa yang akan juga akan terjadi kenaikan lebih tinggi lagi? (Saat momen ini, bapak pegawai sedikit tertawa) Tidak perlu berpikiran akan terjadi kenaikan/yang lain karena yang akan datang tentunya beda kebijakan. Wallahualam bagaimana besok, bisa berubah-ubah. Di masa tunggu antrean ini, tidak perlu risau berlebih.

Dari jawaban pegawai PLHUT tersebut, saya mengambil kesimpulan kalau Kemenag pada dasarnya akan memudahkan calon jamaah. Semua diawali dengan niat dulu. Tidak perlu gusar dengan lamanya antrean/bagaimana jika usia tidak sampai pada tahun keberangkatan haji. Saya pun coba membuka tabungan haji di BSI. Saya anggap ini seperti salah satu pos yang menjadi target saya ke depan. Diisi sedikit demi sedikit, semoga kesampaian cita-cita saya untuk ke tanah suci. Oiya, tujuan tulisan ini ada adalah untuk sharing pengalaman saat tanya-tanya ke PLHUT. Barangkali ada di antara pembaca yang baru mengetahui. Semangat kita. Semoga semua diberikan kesempatan untuk berangkat haji di waktu yang tepat. 


Sumber gambar ibadah haji: pixabay.com 

Post a Comment

0 Comments