3 Hal yang Seharusnya Saya Lakukan Sejak Kuliah S-1



Bagaimana masa kuliah Teman-teman dulu?

Hal apa yang paling unik, asyik, dan tak terlupakan?

Berbicara tentang masa kuliah pasti tak ada habisnya. Masa S-1 adalah masa yang berkesan. Namun, bagi saya, ternyata ada beberapa hal yang cukup jadi penyesalan. Saya sesali karena tidak saya maksimalkan saat masih kuliah S-1 dulu. Saya sesali pula ketika tahu bahwa sebenarnya akan sangat bermanfaat jika hal-hal itu saya pelajari dan maksimalkan saat masih S-1 dulu, terutama jika ada rencana untuk lanjut studi S-2. Nah, kira-kira ada 4 poin yang akan saya jelaskan berikut ini. 


1. Belajar Intensif Bahasa Inggris dan Tes TOEFL

Ketika masih kuliah, saya kurang begitu perhatian pada peningkatan kemampuan bahasa Inggris. Inilah yang saya sesali. Belajar bahasa Inggris seharusnya saya luangkan khusus di sela-sela kuliah. Jadi, untuk Teman-teman yang masih S-1, jangan lupa sisihkan waktu untuk belajar intensif bahasa Inggris, ya. Ada banyak kursus berbayar atau kursus gratis yang bisa dicoba. Yakin, ada banyak manfaatnya. Tambahan pula, persiapkan diri untuk ikut tes TOEFL agar setelah lulus S-1 sudah punya sertifikat TOEFL. Biaya tes TOEFL (ITP) sekitar 500ribuan dan sertifikatnya berlaku selama dua tahun. Kalau kalian ada rencana ingin melanjutkan S-2, sertifikat ini akan sangat membantu untuk memenuhi syarat pendaftaran beasiswa.


2. Buat Akun Google Scholar dan Rajin Menulis Artikel Ilmiah

Poin selanjutnya yaitu buat akun Google Scholar dan menulis artikel untuk masuk jurnal. Ternyata hal ini sangat penting untuk Teman-teman, terutama yang punya rencana melanjutkan S-2. Hal ini sangat bermanfaat untuk menunjang CV dan kompetensi.

Bagi Teman-teman, belum ada kata terlambat untuk buat akun Google Scholar. Jangan lupa juga latihan menulis artikel dan submit ke jurnal. Misalnya, jika kalian dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, kalian bisa membuat artikel tentang linguistik atau sastra. Kesempatan ini dapat melatih diri untuk melakukan sebuah mini riset. Ambil permasalahan yang paling diminati lalu tulislah menjadi sebuah artikel ilmiah.

Artikel yang sudah ditulis lalu dipublikasikan. Saat memilih sasaran jurnal, tak harus ke jurnal setingkat internasional. Mulai aja dulu ke jurnal-jurnal nasional. Tak harus yang memiliki status sinta juga, mulai aja dulu submit ke jurnal yang belum memiliki sinta sebagai permulaan. Untuk yang belum tahu apa itu sinta, kalian bisa googling di internet, ya. Yang terpenting, jangan tunda untuk publikasi artikel ke jurnal-jurnal.


3. Update Informasi Beasiswa S-2 dan Timeline-nya

Ini juga tak kalah penting. Ada yang belum kepikiran untuk lanjut S-2 ketika masih kuliah S-1. Lalu, saat mau lulus/sudah lulus, baru ada keinginan untuk lanjut S-2. Nah, update informasi beasiswa S-2 tak ada salahnya dilakukan sejak masih S-1. Pahami macam-macam beasiswa dalam negeri dan luar negeri yang bisa dicoba. Cek juga syarat-syaratnya.

Dulu saya cukup menyesal ketika terlambat tahu jika LPDP hanya diperuntukkan untuk mahasiswa baru (bukan on-going). Lalu, saya justru mendaftar S-2 terlebih dahulu dan telah menjadi mahasiswa S-2 semester 1. Cukup menyesal karena saya kurang jeli mencermati persyaratan Beasiswa LPDP. Kalau pun Teman-teman ada yang sudah terlanjur seperti saya, insyaAllah masih ada kesempatan untuk daftar beasiswa lainnya. Akan tetapi, kalau kalian masih ada yang duduk di bangku kuliah S-1, silakan cari informasi beasiswa melalui internet, kakak tingkat, atau media sosial selengkap-lengkapnya.

Itu dia 3 penyesalan yang seharusnya saya lakukan sejak S-1. Semoga tulisan ini bisa memberi insight buat Teman-teman agar bisa terus mengeksplor banyak hal selama masih duduk di bangku perkuliahan S-1. 


Sumber gambar: Pixabay

Post a Comment

0 Comments