Mungkinkah Kita Harus Berjalan Maju Tanpa Boleh Blusuk ke Blumbang?
Kira-kira gimana ya rasanya
seseorang yang jalan takdirnya lurus, lancar, bagus, tak pernah jatuh, dan
selalu dapat hoki?
Aku sungguh penasaran karena
aku sendiri tak pernah merasakan perjalanan sempurna itu. Aku merasa hidupku
tak selalu berprogres. Ada kalanya aku mengalami kemunduran. Ada kalanya aku
ingin jalan di tempat saja. Bukan ingin berhenti, tapi hanya ingin jalan di
tempat untuk mengambil napas sebentar.
Berbicara tentang progres, aku
ingin bercerita sedikit tentang perjalananku sebagai acne fighter. Lagi lagi
tentang acne, ya. Karena tiap bulan aku rutin mendokumentasikan kondisi
kulitku, aku jadi tahu bagaimana perkembangan penyembuhannya.
Pada Februari 2021, kondisi
kulitku sudah membaik. Tak ada jerawat aktif. Pada Maret 2021, kondisi kulit
masih aman. Pada April 2021, kondisi kulit lebih membaik lagi, alhamdulillah.
Namun, pada Juli hingga minggu kedua Agustus, kulitku kembali meradang. Jeng…jeng…
Aku tak begitu suka
gonta-ganti skincare. Skincare yang kugunakan di awal tahun 2021 pun tidak
memberikan efek buruk/ketidakcocokan untukku. Semua aman. Dengan analisis
sederhana, aku menduga jika peradangan ini disebabkan karena pada bulan itu
puncaknya aku dipusingkan oleh skripsi dan pola tidurku yang tak sehat. Sepertinya
juga di bulan Agustus aku berhenti sebentar minum perasan jeruk, ditambah jenis
makanan masuk yang tak kuperhatikan.
Aku ngga akan bilang ke diri
sendiri, “Kulitmu kok ribet banget, sih, Nis. Dikit-dikit bermasalah.”
Aku juga ngga akan memvonis,
“Kamu kok ngga kayak teman-temanmu yang kulitnya normal-normal aja, ngga
rewel.”
Aku sudah buang jauh dua
pertanyaan di atas karena sudah capek. Beneran. Capek banget. Hehe…
Lebih baik kufokuskan diriku
untuk evaluasi diri, penyembuhan, dan aktivitas lain.
Alhamdulillah, akhir bulan
September ini kondisi kulit wajahku sudah membaik lagi. Senang tentunya.
Jika diingat-ingat, aku pernah
baca di sebuah postingan Instagram yang menceritakan tentang sebuah progres.
Katanya, nggakpapa kok kalau kulit yang lagi bermasalah ngga harus menampilkan
progres untuk sembuh. Maksudnya, wajar jika sesekali ada jerawat
satu/noda/masalah apapun itu. Kulit manusia kan berpori, wajar jika sesekali
ngga “nampak sehat” karena ada faktor tertentu yang susah untuk dikendalikan.
Aku pun membandingkan cerita
tersebut dengan progres kulitku. Memang awal-awal kulitku menampakkan progres
baik, baik sekali malah. Lalu, di tengah jalan, ada peradangan. Wajahku jadi
tak baik-baik saja. Kemudian, sekarang, alhamdulillah kondisi membaik lagi. Aku
anggap perjalanan kulitku ini tetap berprogres meski sempat alami peradangan.
Mengapa? Karena berkat terjadi peradangan, aku jadi tahu apa yang perlu
kubenahi. Dari kondisi kulit mungkin menampakkan kemajuan-kemunduran-kemajuan
lagi. Akan tetapi, ilmuku tentang kesehatan kulit ternyata berprogres, lho. Jadi
tahu kalau pusing skripsi, ditambah begadang, ditambah makanan yang sembarang,
dan faktor-faktor buruk yang lain itu ngga disukai tubuhku. Akibatnya, kulitku
jadi salah satu bagian tubuh yang melakukan protes. Sederhana, sudah banyak
informasinya di internet, tapi aku akan percaya dan manut jika sudah
mengalaminya. Bandel memang.
Jadi, apakah hidup kita itu
harus dan wajib berjalan maju tanpa boleh blusuk ke blumbang? :)
Perjalanan kulitku di atas
hanya analogi saja. Tentunya, masiiih banyaak perjalanan hidup yang kita alami
dan kadang tak selalu berjalan maju sesuai harapan. Ada kalanya terjerembab ke
lumpur atau blusuk ke blumbang. It’s okay. Kita manusia biasa. Jatuhnya
sebentar saja, lalu bangkit lagi, ya.
Seperti dengan perjalanan
kulitku, aku pun terus dan terus belajar untuk jaga kondisi pikiran agar tak
stres. Dengan peradangan kulit yang kualami, tentu aku mestinya tahu apa
penyebabnya. Tinggal bagaimana aku jadikan itu pelajaran dan evaluasi.
Di perjalanan apapun, aku
pasti akan sesekali merasakan momen terjerembab ke lumpur atau bahkan blusuk ke
blumbang. Tapi, aku akan jadikan momen itu untuk belajar dan evaluasi
sebanyak-banyaknya. Lalu, aku akan kembali bangkit dengan bekal lebih matang.
Post a Comment for "Mungkinkah Kita Harus Berjalan Maju Tanpa Boleh Blusuk ke Blumbang?"
Post a Comment